Saturday, October 24, 2015

Memelihara Kemaluan dan Mengkonsepkan Nasi Goreng

"Peliharalah kemaluan anda baik-baik (dengan tangan sendiri) sebelum anda mampu menafkahi keluarga anda."

Hidup cuma sekali, tapi banyak orang urip mung urip tok. Tanpa perencanaan tanpa pemikiran. Wong buat tugas Studio Desain Arsitektur aja konsep dipikirin mateng-mateng sampe bela-belain raturu menjelang display, masa buat hidup yang buat sepanjang hidup ga ada konsep dan pemikirannya sama sekali.

Berprinsip go with the flow? Ketekmu kobong! Nik aliranmu berakhir di laut yo mending, bisa ketemu nemo yang lagi selfie sama masyarakat urban masa kini yang gak mau kalah ngepost foto di instagram facebook twitter dan path pake hashtag #livefolk #traveller #mytripmyadventure #snorkelingnihcyin #ekyehitz.

Tapi nik koe berakhir di aliran yang tercemar limbahe cucian mbok parman sang masyarakat urban asal tegal yang lagi bebersih daleman padahal mas retno lagi pup dalam radius yang masih bisa menyampaikan aromanya piye? Uripmu iso entek di dandang rice cookernya mbak maryam sing bar kelar nyuci beras njuk sisan njupuk banyu, tur kowe meresap ke dalam beras jika tidak menguap, lalu masuk ke mulut lalu perut mas retno yang ternyata suaminya mbak maryam, mengalami proses pencernaan, lalu kembali mengalir ke laut melalui lubang lainnya mas retno dalam wujud yang telah berubah.

Ayam Dulunya Telur [Biar Postnya ada gambar aja]


Piye? Isih penak jamanku toh?

Anyway, kalian tau ga sih kalo toh itu secara etimologi berasal dari kata though?

Piye? Isih penak jamanku though?

Pernah ngerasain makan nasi goreng yang rasanya tidak terdeskripsikan oleh kata sifat apapun dalam kbbi? Dan nasinya berkilauan seperti bintang bintang di laut karena sistem perminyakan yang tidak terkalkulasi. Lalu anda merasa rugi mengeluarkan uang meskipun hanya 8rb rupiah karena sekarang perut anda kenyang terisi oleh sesuatu yang tidak membuat anda bahagia padahal anda bisa saja mengisinya dengan nasi jinggo seharga 5rb rupiah namun dengan sistem pengerasaan yang lebih jelas.

Lebih dramanya lagi, ketika anda sedang berusaha memproses nasi goreng anda yang tidak terdeskripsikan, datanglah sang penyanyi yang tanpa berbekal malu menggetarkan pita suaranya dan membentuk sebuah lantunan yang kemudian diakhiri dengan anda harus mengeluarkan pak patimura lengkap dengan kumis dan pedangnya. Nominal yang kecil pada kertas yang ringan, namun terasa begitu berat dan berbobot ketika anda harus kembali dari makan malam anda dalam kondisi terngiang ngiang lantunan berlirik mbuh dalam nanda b#. Yap. B#.

Bukan Pengamen [Biar Postnya ada gambar aja]

Sadar atau ga, banyak orang yang ngejalanin hidupnya dengan penuh kengasalan yang meluar binanar. Dan ini terjadi tentunya dalam berbagai aspek kehidupan. Contohnya yaa itu tadi, tukang nasi goreng, asal keliling, asal mangkal, buka lapak, panasin minyak, goreng nasi, kasih garem sejumput, mecin segerobak, sama saos ubi pewarna sekontainer, uwis, oseng-oseng-oseng, kasih efek kecap seciprat, oseng-oseng-oseng, tuang, kasih timun sepotong, sajikan. Mbuh, rosone koyo opo, sing penting aku entuk duwit, iso ngei mangan anak istri. Selesai. Mission complete. Uripku lancar jaya.

Now in case you don’t get my metaphor (which I’m 93% sure that 92% of you didn’t), Dalam menjalani hidup banyak orang yang menjalani hidupnya yaa asal ngejalanin aja. Sekedar ngikutin template, step by step, milestones too milestones until you find yourself dead. Lahir, menyusu, sekolah, kuliah, kerja, menikah, punya anak, menua bersama, menikahkan anak, punya cucu, die. The end. Sing penting uripku lengkap, anak istriku iso mangan. Mission complete, Uripku lancar jaya.

"No concept, no calculations, not much too think about except for how to get bills paid." 

Is that what life is? well, sadly, for most people it is.

Bayangkan kalo aja si abang nasi goreng lebih konseptual, kalkulatif dan passionate dalam memasak nasi gorengnya, bukan hanya ia lantas bisa menjualnya lebih mahal, tapi ia bisa merasa bahagia dengan masakannya, dan bisa membuat orang bahagia dengan memakan masakannya. Pun begitu hidup, orang yang hidup dengan konsep, dengan perhitungan, strategi, target, impian, dan passion, pasti bisa meraih lebih banyak dalam hidupnya. Thus life, will have a meaning instead of a series of words from L to E.

Duh! Gw jadi serius gini….

Balik lagi ke masalah menjaga kemaluan. Aneh ga sih, alat kelamin yang secara etimologi berasal dari kata genital lantas diterjemahkan menjadi kemaluan? Sopan banget gitu bangsa kita.

Okay,

Balik lagi ke masalah menjaga kemaluan. Salah satu milestone, atau tahapan, atau pencapaian dalam hidup adalah berkeluarga, dan memiliki anak adalah bagian dari antaranya. Menurut saya, banyak banget orang di Indonesia, di negara kita ini yang berkehendak memiliki anak tanpa memiliki kesiapan seutuhnya.


Bersemboyan “Banyak Anak Banyak Rejeki” negara kita lantas menjadi negara dengan penduduk terbesar ke-empat sedunia. Tapi banyak diantaranya yang akhirnya harus hidup di jalanan, gak terurus baik oleh orang tuanya yang ngadem syahdu di bawah pohon selagi anaknya berpanas mengetuk jendela mobil atau mengelap motor sebelum menjulurkan tangannya dengan wajah memelas, ataupun oleh negara yang dalam undang-undangnya menyatakan akan memeliharanya. Memelihara. Negara macam apa yang menyebut perlakuan kepada warga negaranya memelihara? 

Selagi Ngomoning Pelihara Memelihara | Sumber

Banyak anak putus sekolah, banyak kasus kdrt, kekerasan terhadap anak, paedophilia, penculikan! Kenapa? Karena baik negara maupun orang tua gagal melindungi anak-anak! Karena banyak orang yang sekedar ingin berbuat sesuatu yang lantas mempertemukan sprema dan sel telur tanpa memikirkan konsekuensinya.

Memiliki anak adalah tanggung jawab besar. Bukan hanya harus dinafkahi secara materil, anak juga harus dinafkahi secara batin. Dididik, diberikan contoh, dan bukan hanya dikasih makan lalu dibesarkan dan apalagi dipelihara. Banyak anak orang kaya yang segala kebutuhan materilnya tercukupi tapi jarang ketemu orang tuanya, sehari-harinya hanya dilayani oleh pengasuh yang memang dibayar hanya untuk mengasuh dan bukan melindungi apalagi mendidik. Akhirnya anak-anak ini tumbuh menjadi orang yang manja dan arogan yang selalu menuntut kebutuhan untuk bisa terpenuhi.


Keberadaan orang tua di dalan rumah sangat penting, bukan hanya untuk mendidik dan menjadi contoh, tapi juga melindungi anaknya dari terkontaminasi pikirannya oleh serigala-serigala yang datang ke sekolah dengan make-up tebal, alis hitam kelam, bibir merah merona dan bertarung di sore harinya. Dari kekerasan verbal dan fisik yang diberikan oleh orang kaya kepada orang miskin, dan dari tabrakan yang terjadi dalam gerak lambat yang berujung pada amnesia. Atau jatuh dari tangga, bergulung-gulung dalam gerak lambat yang berujung pada amnesia.

Serigala Ganteng [Biar postnya ada gambar aja]

Sekali lagi, hidup ini cuma sekali. Jika untuk tugas studio desain arsitektur saja konsep harus dipikirkan matang-matang, masa untuk hidup ini go with the flow aja? Apa karena terbiasa memikirkan konsep menjelang deadline, lantas hidup ini juga mau begitu? Yaa bebas.. tapi apa anda tau kapan deadline anda?


Saya sih No. Nggak tau mas Anang.

Saturday, August 29, 2015

70 Tahun Merdeka, Rupiah Apa Kabar ?

Halo. Ciye, yang negaranya barusan ulang tahun ke 70. Apa kabar, gimana? THR masih sisa? Sekarang harus mulai ngirit yaa. Rupiah lagi melemah. Kasian, padahal barusan ngerayain ulang tahun ke 70, ehh rupiah malah melemah ke angka 14rb.

Ironis memang, untuk sebuah negara yang secara konstan setiap hari diiklanin jamu kuat baik yang buat orang pintar, orang bejo, roso-roso, sampe manise manise cuco rowo, mata uangnya ko malah secara konstan melemah. Apa mungkin kita sebaiknya beralih ke pil A Seng? atau malah Irex? Haha.. Irex. Apa kabar yaa Irex, terakhir denger dia main film sama Chris Pratt yang somehow bisa ngelatih Velociraptor.

Oiya, lucunya, untuk negara yang mata uangnya lagi melemah, penjualan Batu Akik kian meningkat dan padat pengunjung. Padahal kan itu kebutuhan terserah.. mending uangnya dipake beli saham, lumayan bisa bantu rupiah. Ehh tapi gapapa juga sih, batu akik kan produk lokal, dengan membeli batu akik berarti juga mendukung pertumbuhan ekonomi negara juga. Jadi, yuk mari rame rame beli batu akik supaya ekonomi negara kita bisa cepet bangkit.

Ngomong-ngomong, tau ga kenapa namanya batu akik? Soalnya yang suka make bapak-bapak.. makanya namanya akik. Coba kalo ibu ibu, pasti namanya jadi batu bibik. Terus kalo yang suka make cong, namanya jadi, batu Akika~~

Gara-gara dolar naik, jadi banyak orang berspekulasi dan nukerin rupiahnya jadi dolar dengan harapan dolar naik jadi 16rb. Lumayan kan untung 2rb. Coba kalo beli dua dolar, kan lumayan untung 4rb. Udah bisa beli nasi jinggo. Kalo beli 3 dolar, jadi 6 rb, udah bisa beli nastel yang harganya konstan naik 500 rupiah setiap tahun ajaran baru.

Di tempat pensil saya yang udah dari tahun 2009, masih ada tuh uang 5 dolar dari jaman doi masih setara 9rb rupiah. Lumayan kan kalo saya tuker sekarang, saya untung 45rb. Udah cukup buat beli martabak Holland, terang bulan Uno, atau kalo di jogja, kue bandung kota baru.  Lucu yaa, di tengah rupiah yang terus melemah, orang ko bisa bisanya malah boros boros beli martabak sampe 45 ribu dan bahkan 100rb. Padahal kan martabak 15 ribuan juga ada dan enak. Contohnya martabak manis pak eeeeeeeeeeeee….. 347 BMS di depan coco mart mertasari. 15 ribu udah dapet martabak manis pandan yang somehow warna ijonya begitu senada dengan ember tempat menampung adonannya.. jangan-jangan………

Co~

Lucu yaa, gara gara rupiah labil, sekarang mata uang juga bisa jadi barang dagangan. Hati-hati lhooo.. nanti dikira Riba kaya abang abang yang jual tukeran uang receh yang menukar uang 120rb dengan uang 2 ribuan atau 5 ribuan senilai 100 ribu. Atau bahkan divonis Riba kaya BPJS yang tiba tiba sistemnya diganti seenak jidat sama mas joko and friends.

Akhir akhir ini, saya semakin prihatin sama negara berusia 70 tahun ini. Tapi yaa itu, saya bisanya cuma prihatin aja kaya pak SBY. Habis itu yaa saya tetep menjalani rutinitas saya sebagai kulinya orang inggris yang mengakomodasi keinginan bule bule kaya yang pingin ngebuat resort di pulau pulau indah di sini. Tapi gapapa sih, dengan berdatangannya investor yang ingin berinvestasi di sini kan juga bisa membantu memulihkan perkenomoian negara ini juga.



Hampir dua tahun setelah lulus dan saya masih cuma seorang kulinya orang Inggris yang kalo ditanya orang kerja apa masih bisa bisanya menjawab Arsitek dengan sedikit perasaan keren muncul di hati. sudah lebih dari setahun kerja juga saya belum punya NPWP. Padahal kan pajak pendapatan terbesar negara, orang orang kaya saya ini nih yang gak ngebantu perekonomian negara sama sekali.

Tapi gapapa sih, seenggaknya saya jujur. Jujur kalo saya masih seorang kuli yang bisa dan mau diperintah sama orang asing. Daripada kaya si pak Presiden, sampe sekarang masih gak jelas apa hidupnya sesuai kehendaknya, atau berdasarkan perintah si bunda partai atau malah perintah asing. Ehh, malah jadi ngomongin presiden kan. Harus hati hati yaa nanti, soalnya pasal penghinaan presiden mau dihidupkan kembali wacananya. Lucu yaa, segitu insecurenya si bapak sampe harus bikin pasal untuk melindungi dirinya dari dicengin. Padahal kan kalo gamau dicengin sebenernya gampang. Tinggal kerja aja yang bener dan bikin kita bangga menyebut si bapak sebagai presiden kami.

Hmm.. tapi mungkin juga sih bukan si bapak yang mau mensukseskan si pasal ini, soalnya kan dia orangnya “gak mikir… gak mikir….” Yaa iyalah gak mikir, orang tinggal manut aja omongan bunda partai. Ehh! Kan malah negeledek lagi. Duh maaf yaa pak, keceplosan. Slow dikit lah~~ kan bapak dari Solow juga besarnya. Ngomong-ngomong apa kabar pak? Gimana? Bisnis mebel masih lancar? Mayan loh pak, produk bapak kan produk lokal, mestinya bisa bantu perekonomian negara juga kan.

Sumber


Bicara soal 70 tahun yang identik dengan angka 7, udah 7 bulan nih semenjak tulisan terakhir saya. Kalo saya Ashanti atau Nagita Slavina, saya sekarang lagi di tv nih nayangin upacara 7 bulanan bayi di kandungan saya. 7 bulan ga baca tulisan saya, kalian apak kabar? Pikiran masih sehat? Apa lagi melemah juga kaya rupiah? Duh jangan yaa, di akhir tulisan yang indah ini, yuk marilah kita berdoa bersama supaya pikiran kita tetap sehat, dan ekonomi Indonesia segara bangkit. Siap yaa.


Berdoa mulai!

Wednesday, January 21, 2015

Which One Do You Prefer ?

Which one do you prefer,

A nice stupid guy or a genius asshole ?

A kind normative sentences but lack of meaning or a bold fierce words but powerful and clear to the point ?

A nice simple job with minimum wages or an ass busting job with a badaboom load of paycheck ?

A mean kind looking woman, or a lovely girl with dragon tattoo ?
Multiple cheap travel spots or one place that costs as much but worth double the experiences ?

Milk or tea ?

A dinner with scarlet johanson or breakfast with zooey deschanel ?

A stupid perfect looking lady or a genius ugly woman ?

Dinner or dance ?

Living your lifetime dream that turns out to be not as cool, or struggling your life out looking for another one ?

A nice strict society that where life is simple and all under control that dictates you what to do and to not or a chaotic neighborhood where your life is all about freedom ?

An expensive original stuff or a cheap perfect imitation that so perfect you cant tell the difference ?

A public known birthday where everybody congratulate you but then ask for a treat or a birthday where no one knows, congratulate or ask you shit ?

A book so great that you can imagine everything perfectly till your brains out or a so so movie with all the sounds and images where everything is interpreted for you so you can just sit and clear your popcorn bucket out ?