Friday, January 25, 2013

Indomaret Fresh !

Indomaret Fresh ! Yap ! Mini Market waralaba ini mau membentuk sebuah image baru sekalian ngeluarin tipe mini market yang menawarkan konten dagangan yang lebih lengkap. Mungkin karena ngerasa ngebayar arsitek plus graphic designer buat ngedesain logonya bakalan mahal dan idenya terbatas, Boss-nya Indomaret memutuskan buat mengadakan sayembara yang pesertanya adalah mahasiswa. Mengingat status saya sebagai mahasiswa dan ikrar saya untuk merintis karir di 2013, saya kemudian bekerja sama dengan Juwitaa Kurnia turut serta dalam sayembara ini.

Dan inilah karya kami. Indomaret Fresh ! dengan konsep muda dan natural sebagai bentuk dari fresh itu sendiri. Enjoy !

The New Look

The Interior


New Feature - Butcher Shop


The Facade

Another Interior From
Another New Feature - Bakery Shop

Well, hadiahnya besar banget. Juara satunya 50 juta. Dan semenjak kalian sudah melihat dan membaca sampai sejauh ini, alangkah baiknya kalian menutupnya dengan mendoakan kami, agar kami bisa memenagkan kompetisi ini. Sehingga kalian bisa menikmatinya dalam bentuk yang nyata. Amin !

Skripsi Ekspress, Fringe, Sceptical and Possibilities


Fringe
Epic ending.  Pernah berpikir buat menginterogasi mayat ? pernah berpikir bahwa itu mungkin ? Well, fringe emang cuma serial televisi, tapi berdasarkan serial itu, secara teori seorang atau mungkin lebih tepat sebuah mayat masih mungkin untuk diinterogasi selama itu belum meninggal lebih dari 6 jam. Caranya ? silahkan nonton serialnya untuk lebih jelas.

Possibilities. My best Regards for JJ Abrams and friends for their tremendous works of creating Fringe. One Sci-fi Serial teaching me about human capabilities, all explained scientifically, yet I don’t understand even just a bit.

Tuhan menciptakan kita dengan kecerdasan yang luar biasa. Dengan kemampuan yang luar biasa, yang sayangnya banyak dari kita termasuk saya, belum banyak mengeksplornya. Kita sering terlalu meremehkan diri sendiri. Dengan gampangnya berkata, “ahh, itu sih gak mungkin !” , padahal belum nyoba. Padahal kalo dipikir-pikir lagi, secara teori itu memungkinkan. Tapi lagi-lagi, banyak dari kita kemudian mengatakan, “ahh, itu sih cuma teori !”

Saya mungkin emang kebanyakan nonton film, atau masih kurang dewasa untuk berpikir realistis, dan saya meyakini kalo saya masih sering terlalu naïf, terlalu optimistis, makanya sering kecewa. Tapi sisi baiknya, saya jadi berani melakukan berbagai hal, menantang diri saya, sekedar untuk membuktikan bahwa sesuatu mungkin untuk dilakukan. Atau untuk membuktikan, kalo saya bisa. Bahkan dalam jangka waktu tertentu, yang menurut orang ga mungkin. Dan dari situ, saya jadi banyak belajar hal baru.

Skripsi Ekspress. Seberapa ekspress? 4 hari ! “Ahh, itu sih ga mungkin!”  well, to be fair, emang bukan skripsi final sih, tapi saya berhasil mengerjakan draft skripsi saya, yang setara sama 75% dari skripsi saya, dalam 4 hari. Bahkan kalo dihitung dari jam kerja efektifnya, kalo ditotal ga sampe 24 jam. Again, to be fair, saya emang udah ngumpulin sebagian besar bahannya dari sebelum-sebelumnya. Dan saya udah nyelesain 90% 1 dari 5 bab sebelum 4 hari itu. Tapi lagi-lagi, kalo dihitung jam kerja efektifnya, kalo di total juga masih sekitaran 24 jam.

4 bab tersisa, 5 Hari sebelum deadline. Saya dengan bejatnya merencanakan buat menyusun skripsi satu hari satu bab. Dan karena masih sisa satu hari, saya dengan penuh kesadaran tinggi akan deadline, menggunakan H-5 sebagai hari terkahir buat merefresh pikiran. Yang saya dengan bejatnya ingkari, karena bahkan sampe H-1 juga saya masih banyakan main dan nonton Game of Thrones daripada nyusun skripsi.

But it’s done ! Dengan penuh pandangan remeh orang-orang disekitar bahwa saya akan sanggup menyelesaikannya, saya benar-benar berhasil menyelesaikannya. 4 Hari, 4 Bab. Dan saya telah menjalani dua kali siding skripsi di dua hari berbeda dengan dua dosen berbeda, yang hasilnya pun cukup memuaskan.

Saya bukan mau pamer saya bisa nyelesain draft skripsi saya dalam 4 hari, yang saya mau sampaikan adalah kita mampu ko kalo kita mau, kita bisa ko kalo kita yakin, tentunya dengan syarat selama Tuhan mengijinkan. 24 jam itu sebenernya banyak kalo kita bisa manfaatin dengan bijak. Walaupun saya sebagai mahasiswa arsitektur suka ngerasa kalo 24 jam itu cepet banget terutam di hari-hari  menjelang deadline.

Banyak dari manusia yang belum cukup berani untuk menghdiup hidupnya dengan mengeksplorasi dirinya dan sekitarnya. Mungkin karena ga semua dari kita diberi kemampuan lebih sama Tuhan buat bisa memahami hal-hal yang emang membutuhkan kecerdasan level tertentu untuk menegerti. Tapi bukan berarti kita terus terjebak sama zona nyaman kita. Terus melakukan apa yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang dan menjalani hidup seperti apa yang biasanya kita bisa.

Kebanyakan orang-orang disekitar Alexander Graham Bell pasti ga pernah repot-repot berpikir buat bisa berkomunikasi langsung jarak jauh sama saudara atau kerabatnya. Kebanyakan pasti menyamankan diri di zona tidak nyamannya, buat nyamperin orang itu atau kirim surat via burung hantu yang entah sampe atau ga. Tapi Alexander Graham Bell, orangnya ga suka repot. Makanya dia nemuin telephone. Pun begitu dengan penemu handphone yang males bawa-bawa receh buat make telephone umum atau introvert di box wartel. Atau bahkan alasannya lebih personal kaya pengen pacaran via telephone secara lebih private. Who knows ?

Menantang diri sendiri, atau menjalani tantangan yang diberikan dunia, atau sekedar teman kita. Apapun itu, selama ga terlalu membahayakan atau benar-benar diluar batas kemampuan kita sekarang. Baby Steps they say. Be a damn good Yes Man kaya Jim Carey, atau an awesome always Challenge Accepted man, kaya Barney Stinson. Yakinilah kalau kita mampu untuk mengerjakan suatu hal baru sebelum kita nyoba dan bener-bener gagal berkali-kali. Sekali lagi, Tuhan menciptakan kita dengan kemampuan untuk memungkinkan hal-hal yang bahkan belum terbayangkan. Kita Mampu, kalo kita Mau ! tinggal seberapa komitmen kita sama keinginan kita itu dan kehendak Tuhan yang menentukan tingkat keberhasilannya.






Anyway, saya masih ada semacam hutang buat ngebuktiin kalo saya bisa mainin satu lagu aja pake Saxophone dan waktu saya buat belajar dari 0 cuma tiga hari. Masalahnya saya gak punya Saxophone, mungkin kalo ada yang mau minjemin, saya akan dengan sangat senang hati melakukan tantangan itu. Sekalian ngebuktiin keabsahan postingan ini juga, dan mungkin menjadi awal dari ide saya buat bikin semacam kumpulan video dimana saya menjalani tantangan dari orang-orang. Kalo Myth Busters punya red-line acara ngebuktiin mana yang beneran bisa dilakuin dan ga dari sebuah film, saya punya red-line acara buat ngebuktiin sejauh apa kemampuan saya sebagai salah satu dari spesies manusia dalam mempelajari hal baru.  Saya yakin, itu pasti seru !

Thursday, January 3, 2013

Bermula di Tiga Belas

Menjadi orang baik, ga kerasa udah setahun semenjak menjadikan itu sebagai resolusi tahun lalu. Sebuah resolusi yang kemudian membuat saya bertanya, "was I that bad to have that kind of resolution ?" Lucu rasanya kalo ngelihat masa lalu, mempertanyakan segala pilihan hidup dan pemikiran saat itu.

2010 berganti 2011 dengan sebuah keinginan untuk terlepas dari segala kesialan.
2011 berganti 2012 dengan sebuah tekad untuk menjadi orang baik.
2013 ?

Sebelum sampai kesana, mungkin lebih baik untuk mereview dulu apa yang sebelumnya terjadi di 2012.


Berawal dari #foreveralone(newyear)party, yang berlanjut dengan #foreveraloneinternship, awal tahun 2012 kemudian diakhiri dengan sebuah perjalanan super Awesome berlabel #foreveralonejourney. Sebuah perjalanan Jogja - Malang yang dihiasi wacana ke Bali dan satu malam tersesat di Surabaya. Perjalanan yang merupakan salah satu bab paling Awesome dalam hidup saya, yang saya jalani sendiri. Benar-benar sendiri.


Tema Besar WEX 2012

Vertidial House / Project Kelompok Saya

Respon Masyarakat

The Awesome Team

Lepas dari perjalanan paling awesome sejauh ini, hidup kemudian berlanjut dengan kesibukan Wiswakharman Expo 2012, dan Paska KKA. Project pameran arsitektur super Awesome yang menjadi penutup epic untuk kerja bersama sebagai satu angkatan.




Sempat merasa hampa paska kesibukan WEX yang berakhir begitu saja setelah sekitar 3 bulan sebelumnya mengisi hari-hari, studio tematik yang sudah dicampakan selama itu, kemudian menuntut untuk diselesaikan. Dan lahirlah sebuah International Research Plaza yang lebih cocok disebut Intergalcatic Research Plaza ini.

The Barely Awesome Team

Lepas dari kesibukan studio, Kuliah Kerja Nyata yang sudah mengantri di antrian kesibukan berikutnya kemudian mengisi 40 hari yang juga merupakan Bab paling Awesome dalam hidup. Berlokasi di Desa Kulur Ilir, Pulau Martabak (Bangka) , liburan dan bulan ramadhan diisi dengan program utama berupa Perancangan Masterplan Pantai Kulur Ilir, Perancangan Masjid Setempat, dan Pembangunan Shelter untuk berisitirahat menikmati suasana dan panorama pantai kulr ilir, yang setiap prosesnya merupakan pengalaman baru yang Awesome bagi saya.

The Masterplan

The Bungalow

The Construction Process

The Main Structure

The Built Main Structure

Ini shelternya yang baru kebangun sampe struktur utamanya. Buat jadi seperti ini, ada beberapa proses berikutnya yang bener-bener baru dan seru buat saya. Misalnya, untuk dapetin kayunya, kami harus masuk ke Hutan dan menebang sendiri, setelah itu harus dikulitin, baru bisa dirangkai, dan terkahir dicat.


The Local Mosque Project

Sebagai satu-satunya mahasiswa arsitektur disana, saya diminta tolong sama warga setempat buat ngedesain masjid yang emang udah direncanain buat di renovasi. Dan sekarang masjid ini lagi dalam tahap pembangunan.





Status sebagai mahasiswa tingkat akhir ga lantas ngebuat saya jadi sibuk kuliah. Project Jacket kerjasama sama Mr.Io ini malah lebih banyak menyita pikiran selain tugas studio terakhir. Hasilnya memuaskan, dan sebagian dari itu, terus dipake buat jadi modal membangun karir.

Setelah itu ada dua project film, satu clip singkat, studio terakhir, dan di penghujung tahun ada kompetisi dari semagatberbisnis.com yang bicara banyak mengenai membangun karir di usia muda.






Nahh, bicara mengenai membangun karir, 2012 terasa berakhir begitu cepat karena tahun ini bisa dibilang sangat produktif. Selalu ada project seru yang mengantri untuk diselesaikan. Dari situ saya sadar kalo begitulah hidup yang ideal menurut saya. Melompat dari satu project ke project lain, yang kesemuanya merupakan passion saya.

2013 adalah tahun penting bagi artdicted studio. Studio artchitecture milik saya. Web sedang dalam proses pembangunan, sitkom sudah diwacanakan, beberapa kompetisi sudah mengantri untuk diselesaikan. Dan Skripsi ! harus segera diselesaikan. 

Tahun ini, di tahun yang memiliki angka 13 yang diyakini sebgian orang sebagi angka sial, di tahun dimana isu kiamat tidak lagi membayang-banyangi, saya Hendro Prasetyo, Principle of Artdicted Studio, menekadkan diri, untuk membangun karir dibawah bendera Artdicted Studio. Wish Me Luck !