Sunday, January 29, 2012

Internship Program #1


Ahh, it’s been a week since I did my internship program at PT. Birano , or at its full name Biro arsitektur Ahmad Noe’man. Who is that ? where is it ? it must be the question that comes to our mind when we hear that name. Well, at least that came to mine.  Ahmad Noe’man is actually one of Indonesian’s legendary architect.  He has done some beautiful buildings, especially for Mosque, in Indonesia and some other countries. The most known Mosque he designed is Masjid Salman at ITB Bandung, but to me, the greatest Mosque he designed is Masjid Raya Batam, at Batam.


Mr. Achmad Noe'man

Salman Mosque Interior
Great Mosque of Batam
So, how come I came to this place called Birano? Well, it’s been quite a journey since I finally had my internship program here. I actually planned an propose first to do it in PT.Urbane Indonesia. But, I don’t know, it’s been quite a long time and they’re still hang me with no respond. And so, my father recommended me to have my Internship program at PT. Birano, since there is one of my neighbor who worked there which turned out to be the Head of PT. Birano branch office in Jakarta.

But things were not turned that easily, since my neighbor were out of town when my father went to meet him. So the day after, my father recommended me another firm named PT.Grahacipta Hadiprana. A great Architecture firm which is also part of Top 50 Indonesian's best Architect. And so, I contacted that place and they asked me to send my proposal, portfolio and other necessary things by email to their head of architecture division named Mrs.Mesalina. As they asked to me, I sent my proposal, a letter from university, and of course my Portfolio.

4 days later, Mrs. Mesalina replied my email, and said they are happy to accept me to have an intership program at Grahacipta Hadiprana, but they have a regulation that requires a student to have at least 6 months of intership program. Yeah! A good thing comes with a great sacrifice. Concerning the plan of my life, the chance and everything, I replied the email with a request to postpone my internship program there till the next semester. And again Mrs. Mesalina replied my email with a very welcoming respond that they will happy to have me the next semester. 

From Urbane, to Birano, then Grahacipta Hadiprana, I finally finished at Birano. And at 20th of January 2012, I had my working orientation there. I came to their office at about 9 am. Surprisingly, their office made me felt sad even more than my last office at Global Rancang Selaras. And even more surprising, they showed me some of their works, and I surprisingly didn’t understand almost everything since the things they showed me is a complete DED drawings. Trust me, you wouldn’t want to know what it is.

I felt quite disappointed and depressed of what I’m going to do in my internship program. But thank God, Tuesday at my first day of internship program, as I requested to the Head of this Branch Office of Birano, which is also my neighbor that I wanted to be included in the process of designing and handling the project, my first job is to create a design alternative for a Mosque in the area of UPI (unit pengelolaan ikan) in Muara Angke, Jakarta. He even gave me a chance to meet the client directly. But I stupidly missed it because of being late about 5 minutes on the day I should go.

Ahh, since I talked about this internship program, I guess it’s not yet complete without sharing my works there. So here it is, the design alternative that I create (which is rejected already) !


The Exterior

The Interior

I believe the exterior design is not that special. But I really like the photoshop works.And I love my “Langit Permen Karet” thing. It’s okay that the exterior is not that good, but I worked quite hard for the interior. I thing, why shouldn’t we share our room with the beauty of the nature. So I designed the room with so much openings. But still, with some massive solid wall to create more “khusyu” atmosphere.

So that’s what I’ve done in my first week of internship. While most of my friends did that DED thing, I luckily had a chance to do this. So, for those who don’t want to do that DED thing and want to be included in the process of designing. Be dare to ask to any of people in charge there. Ask for what you want politely. And they will understand and respect it. 


Wednesday, January 11, 2012

Fyeah!


Dulu, di masa-masa kegelapan itu
Aku sering melihat
Ada satu bintang yang memliki jarak tertentu dengan bulan.
Tidak jauh, tapi tidak juga dekat.

Seperti bermusuhan
Mereka saling menjaga jarak satu sama lain.
Tanpa hasrat mendekat, apalagi menjauh.
Begitu pikirku saat itu

Sekarang, masa-masa gelap itu sudah lewat.
Bintang yang dulu menjaga jarakpun sudah tak terlihat.

Bukan!
Bukan karena ia memilih untuk menjauh.
Tapi, karena ia memilih untuk bersatu bersama langit
Bersama dengan hitamnya,
meredup membiarkan bulan berbagi keindahannya

Seperti bulan yang hanya satu
Langitpun begitu
Walaupun bulan kadang kehilangan cahayanya
Langit yang hitam,
Akan tetap setia menantinya.


Wednesday, January 4, 2012

Sebelas Duabelas


Sama aja ! seorang pesimis pastinya akan mengucapkan itu dalam menghadapi pergantian tahun ini. Tapi seorang optimis, dengan impian dan program hidup yang jelas, pastinya sudah siap dengan segala target dan rencana-rencananya untuk setahun kedepan ini, ga peduli terhadapa isu kiamat yang beberapa tahun terakhir mulai di sebar luaskan. Apakah itu ramalan ? konspirasi ? atau mungkin informasi berbasis fakta ?

“ Fuck yeah I dont care ! I just want to live my life to the fullest in every single beat I have. “ 

Ahh ya! Sebelum saya bicara banyak mengenai ini dan itu, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan selamat tahun baru bagi semua yang merayakannya. Semoga tahu ini, bisa menjadi tahun yang lebih baik bagi kita semua. Amin!

2011 telah berlalu, sebuah resolusi kecil tentang saya yang ingin menjadi lebih hati-hati sudah terjalani dan telah membuat saya terproses ke arah itu. Sayangnya, sebuah harapan besar tentang terbebas dari segala kesialan, masih belum bisa benar-benar terwujud. Yaa.. mungkin karena berharap memang bukanlah sebuah pilihan. Karena kalau bukan karena kita mengusahaknnya. Itu ga akan menjadi lebih dari sebuah bibit kekecewaan.

Belajar tentang hidup. Itulah yang paling mengena selama setahun terkahir hidup saya. Tentang hidup yang ga bisa selalu seperti yang kita bayangkan. Tentang hidup yang ga bisa selalu menang. Keras dan penuh persaingan. Tentang kita yang hidup penuh dengan kebohongan dan dalam kebohongan. Bertarung dengan sugesti atau pasrah dipengaruhinya. Tentang kita yang sesungguhnya seringkali tidak hidup.

Semua dari kita pasti membayangkan segala sesuatu yang terbaik untuk hidup kita. Tapi kita ga sempurna. Dan begitupun hidup kita. Setelah berusaha keras, sudah sewajarnya kita membayangkan hasil yang terbaik bukan ? Naif kalo ada yang bilang ga peduli sama hasil asalkan sudah berusaha keras. It’s in our blood ! to live with the best expectation, to live dreaming for the best. To latter, feeling disappointed for an unexpected result.

Masih berkaitan dengan bayangan kita yang selalu baik, dalam hidup kita pasti selalu menginginkan kemenangan. Tapi hidup ini keras bung ! diluar sana ada miliaran orang yang juga menginginkan hal yang sama. Dan banyak diantara mereka yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Ohh betapa saya sedih ! bukan karena saya kalah. Tapi karena melihat orang-orang yang dianggap menang, saya anggap tidak lebih baik dari saya. Mungkin karena mereka lebih beruntung, tapi menurut saya bukan itu masalahnya. Menurut saya, mereka yang tidak lebih baik itu, bisa menciptakan keadaan yang lebih baik, untuk mendukung mereka memenangkan apa yang mereka kehendaki.

Dan ohh betapa saya sedih ! melihat kondisi negara saya saat ini. Negara ini benar-benar sudah diepenuhi kebohongan. Kita sebagai rakyat, dibuat hidup dalam keraguan. Tidak tahu harus mempercayai siapa. Tidak tahu harus mempercayai apa. Dipaksa menjadi warga yang apatis, atau putus asa karena terlewat kritis. Karena banyak fakta yang memang disembunyikan. Fakta besar yang bisa membuat Negara ini hancur dalam usaha menuju demokratis !

Coba tengok sejenak televisi kita, dan ganti chanel dari siaran sinetron bodoh atau musik tidak asik, ke chanel bersiaran berita. Lalu apa yang kita lihat ? kasus korupsi yang tidak diselesaikan, suap ini itu, dengan tokoh yang sudah jelas, dan tahu siapa tokoh besar diatas mereka tapi tidak berani mengungkapkannya. Selain itu, ada juga gerakan anarkis berbau separatis disana sini seperti penembakan di papua dan bima, tragedi mesuji atau sekedar demokrasi yang berujung anarkis. Rakyat mulai berani angkat senjata, tapi darimana mereka mendapatkan itu ? ini jelas berbau konspirasi. Tapi siapa ? untuk apa ? semua fakta penting disembunyikan. Kita dibuat tidak tahu, dibuat ragu, sehingga mudah untuk dipengaruhi. Dan banyak lagi kasus – kasus lain yang sebenarnya seharusnya tidak terjadi, seperti ricuh PSSI, pesawat jatuh yang semakin sering, jembatan roboh, tembok roboh, dan sebagainya. 




Tahukah kalian akan hal itu ? pedulikah kalian? Pasti banyak diantara kita yang kemudain berpikir, tahu juga untuk apa ? peduli juga lantas apa ? semua pertanyaan ini kemudian menggiring saya pada pemikiran bahawa banyak diantara kita yang sesungguhnya tidak hidup. Yaa! Banyak diantara kita yang mati jiwanya. Hidup sebgai zombie-zombie segar yang hanya sekedar menjalani hidupnya. Tanpa berusaha menghidupinya.

Setiap orang pasti punya hal yang disukainya, semua orang pasti punya hal yang bisa membuatnya semangat. Tapi tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan atau melakukan itu. Bukan karena tidak ada, bukan karena tidak bisa, tapi karena tidak mau berusaha mendapatkan kesempatan itu. Mungkin karena sudah terlalu ”nyaman” dengan semua program yang telah disediakan oleh kehidupan di sekitarnya. Sehingga dia lupa, bahwa dia seharusnya menghidupi hidupnya. Bukan menjalaninya.

 Coba berpikir sejenak, kenapa kalian hidup ? untuk apa ? kenapa kalian sekolah ? kenapa kalian mau meneruskan hingga kuliah betapapun kalian jenuh dengan segala urusan pendidikan ? kenapa kalian mau repot-repot bergadang untuk mengerjakan tugas studio ? apakah benar kalian menyukai melakukan itu ? ataukah karena harus ? apakah kalian merasa bersemangat menjalaninya ? ataukah tidak ? Jawablah pertanyaan itu, dan kalaian akan mengerti apakah kalian zombie segar, atau benar manusia yang hidup.

”some people live their life to the fullest, some just walk trough it”

Pada akhirnya, yang ingin saya sampaikan adalah , HIDUPLAH !! hiduplah kalian hingga sehidup-hidupnya. Lihat dunia dan bermimpilah untuk berpengaruh besar padanya. Atau setidaknya pada sebagian kecil darinya. Yakni, orang-orang disekitar kalian. Bertahanlah dari semua sugesti yang coba diberikan. Dan cobalah untuk menjadi manusai yang tidak mainstream jika kalian bisa lebih baik darinya.

Saya Hendro Prasetyo, resolusi saya tahun ini adalah, Saya akan kembali menjadi orang baik, sehingga hal baik, kembali datang kepada saya. Amin !