Sunday, October 30, 2011

People's Judge


Pernah dengar istilah teori Labeling ? yap! Teori ini berkonsep bahwa karakter seseorang bisa terbentuk dari ”label” yang diberikan padanya. Bagaimana ini bisa terjadi? berikut ilustrasi analisis saya.

Misalnya seseorang pernah atau mungkin seringkali disebut pemalas oleh orang-orang disekitarnya. Pernyataan ini kemudian akan terngiang dikepala orang tersebut, dan kemudian akan membuatnya bertanya pada dirinya sendiri. Apakah saya memang pemalas?

Keraguan ini akan membuatnya rapuh, dan orang yang rapuh mudah dipengaruhi, dengan orang-orang terus menyebutnya seperti itu maka sedikit demi sedikit kerapuhannya akan hilang. Bukan dia akan yakin bahwa dia bukanlah seorang pemalas.Sebaliknya, dia akan yakin bahwa ia memang pemalas dan akan semakin terbentuk menjadi seorang pemalas.

Menarik sekali bahwa perkataan kita bisa kemudian membentuk karakter seseorang. Tapi apa yang kita katakan pasti ada dasarnya bukan ? Misalnya seperti ilustrasi diatas, orang-orang disekitar pasti menyebutnya pemalas karena pernah melihanya seperti itu. Masalahnya adalah, apakah kemudian orang-orang itu sudah cukup mengenalnya untuk menjudgenya seperti itu ? ataukah hanya berdasar satu-dua kejadian ? atau yang terparah, hanya berdasarkan omongan orang-orang lainnya.

Padahal, sifat atau pembawaan seseorang bisa berubah sesekali karena ada suatu hal tertentu. Pembawaan merupakan cerminan hati, baik itu kemudian tercermin di wajah, cara bicara atau sebagainya. Seseorang mungkin menjadi malas karena sedang terjadi hal buruk menimpanya. Seseorang mungkin terlihat tidak bersahabat karena dia sedang kesal akan suatu hal. Dan mungkin saat seperti inilah saat seseorang melihat dan langsung menjudgenya seperti itu sebelum mengenalnya lebih jauh.

Pernyataan segelintir orang, kemudian mensugesti kita untuk melihat orang lain seperti apa yang mereka katakan. Dan sebelum memiliki kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh, kita sudah terlanjur menjudgenya seperti itu. Dan akhirnya terlibat dalam pembentukan karakternya menjadi seperti itu. Mengerikan sekali bukan bagaimana kita bisa dengan mudahnya menjerumuskan orang kedalam sifat-sifat tidak baik ?

Seorang teman saya pernah membuat status di facebook kira-kira seperti ini.

”what you see about me, is only what I want you to see”

Status yang sangat menarik menurut saya. Kita punya hak dan punya kemapuan untuk menunjukan sisi-sisi tertentu dari diri kita pada kebanyakan orang, dan sisi lainnya hanya pada orang-orang tertentu. Terutama saat kita sudah berusaha menunjukan sisi lain dari diri kita pada kebanyakan orang, tetapi mereka tetap melihat dan mungkin menjudge kita pada sisi yang ia lihat, yang mungkin saja sudah terpengaruh oleh sugesti dari orang-orang disekitarnya.

Dan sedikit cerita tentang saya kalau boleh (kalau tidak silahkan skip membaca empat paragraf), Saya termasuk orang yang melakukan seperti apa yang distatus oleh teman saya itu. Dan belakangan ini saya semakin menunjukannya. Saya jenuh! Saya sudah muak dengan orang-orang yang selalu mengomentari wajah tidak bersahabat saya, dan mungkin cara bicara saya. Betapapun saya berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa saya tidak bermaksud seperti itu.

Yaa, walaupun saya sudah mendengarnya semenjak saya kecil, saya tetap kesal setiap orang berkata ”mukanya santai aja dong”, ”mukanya biasa aja kali..” , ”mukamu ngeselin max ndrox! ”, ”mukamu ngajak berantem” , ”muka lo senga banget”, ”mukamu kok jutek ee ndroo.?”  dan parahnya semenjak saya kuliah saya hampir mendengar itu setiap hari. Dan karena sudah terlalu jenuh dengan pernyataan itu, saya hanya bisa menjawab ”dari lahir !”.



See ? that was me when i was in kindergarten. Did I meant to ask for a fight to the photographer ? or maybe my teachers and principal ? think logically. And you’ll see that I didn’t mean to ask for a fight, but I did show that asking for a fight face.

Lalu belakangan ini saya berpikir, betapapun saya berusaha untuk menunjukan sisi lain saya, orang-orang toh tetap menganggap saya ngeselin, jutek, jahat. Terus kenapa saya harus tetap berusaha? Bagaimana jika saya semakin tunjukan saja sisi itu ? Biar saya menjadi anatgonis sekalian. Agar mereka bisa melihat, inilah “karya” mereka. Inilah karakter bentukan mereka. Iniliah orang jahat hasil perkataan mereka. Dan akhirnya, saya melakukannya !


the awaken darkside


Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kita memiliki hak dan kemampuan untuk memilih mau menunjukan sisi mana dari diri kita. Dan bagi saya, saya akan semakin menunjukan apa yang mereka yakini bagaimana diri saya. Saya hanya akan berbagi sisi lain dari diri saya pada mereka yang saya kehendaki. Kepada mereka yang melihat saya, lebih dari apa yang dilihat oleh orang biasanya.

”i’ve found the reason for me, to change who i used to be. And the reason is you”
- the reason, hoobastank

Sebuah lagu menarik yang berkisah tentang keinginan berubah untuk orang tertentu. Yaa selain dari perkataan atau “judge” dari kebanyakan orang, seseorang juga bisa beruba karena orang-orang tertentu. Yang pastinya merupakan seorang yang spesial baginya. Entah itu keluarga, sahabat, atau mungkin pacar.

Tapi merubah karakter bukanlah perkara mudah, karakter terbentuk dari kehidupan sehari-hari ditambah sifat bawaan dari orang tua kita. Karakter ini pastilah sebuah hal yang terbentuk dari proses panjang dan lama. Dan pastinya, membutuhkan waktu yang lama juga untuk merubahnya. 

“semua hanyalah keterbatasanku saja. Tak mampu menjadi yang kau mau, aku mencoba. Dan aku tak mampu”
- kerispatih , aku harus jujur

Seperti lanjutan dari lagu hoobastank tadi, lagu ini menceritakan tentang seseorang yang gagal menjadi apa yang diininginkan oleh orang lain. Seseorang yang lagi-lagi, tentunya spesial baginya.

Sebenarnya apa sih yang ingin saya sampaikan pada posting ini ? Sederhana saja. Pahamilah dan mengertilah orang lain lebih jauh. Hindari menjudge seseorang, karena itu mungkin akan mnejerumuskannya pada sifat-sifat tidak baik. Dan mengertilah orang lain sebagaimana dia. Bertoleransilah. Perbedaan diantara kita yang membuat kehidupan ini menarik. Hindari mengharapkan seseorang menjadi seperti apa yang kita inginkan.

”everyone has their very own colour, love them just the way they are ”
- hendro prasetyo.


Saturday, October 29, 2011

untitled

yeah i've lived like this before.
where every happening seems sucks.
when bad things just come one after another.
where everything seems dark and gloom.
when screams try to go out of this chest in almost every time.
when every pleasure just come for some minutes,
and then leaves nothing but a trail of anger.

yeah i'm an antagonist !
but please,
don't let me fall into this valley of hatred again.

watercolor