Thursday, September 16, 2010

Sebuah Posting Tidak Penting


“Now my life is empty and kind of misserable, i begin to think of having a grilfriend, so that there’s someone who’ll care about me, and my life wont be this empty anymore. “

Kata-kata itu mendadak muncul di kepala saya, dan saat ini terus berputar dan bermain-main disitu. Bagaimana tidak, sudah seminggu ini saya sakit, dan sakitnya berubah-ubah dan berpindah-pindah. Mulai dari demam, sakit kepala, yang lalu turun ke sekujur badan sampai kaki, lalu flu, radang tenggorokan, dan sekarang mata kiri saya luar biasa merah. Saya rasa tubuh saya sedang labil dan menuntut untuk diperhatikan.

Yahh saya akui, saya memang kurang memperhatikan tubuh saya ini. Saya sering malas makan, saya juga suka malas minum, saya sering menunda tidur saya, saya senang main hujan, saya suka memaksa otak saya bekerja keras dalam berpikir dan mencari ide, dan kalau sudah di depan laptop, saya tidak peduli mata saya mau lelah seperti apa. Akhirnya, tubuh saya memberontak dan melakukan perlawanan terhadap saya selama seminggu ini.

Hidup saya 3 hari terakhir juga rasanya hampa sekali. Sendirian, autis, monokrom, bahkan saat ada teman, saya tetap merasa kosong. Mungkin ini sudah berlangsung lama, tapi belakangan ini, hampanya terasa sekali. Saya rasa karena tubuh saya yang sedang tidak enak dipakai bekerja dan bermain, semua jadi terasa. Karena biasanya saya tidak akan membiarkan diri saya berdiam diri tidak produktif dan memaksanya beraktifitas apa saja. Nahh berhubung sedang tidak bisa,  jadi dehh terasa semua kehampaan dalam begitu bayak berdiam diri yang saya  lakukan.

Dan akibat dari periode ini, saya mulai berpikir, seperti itu. Dengan harapan, seperti itu. Sebuah pemikiran yang bodoh kah? Hahaha!

Tuesday, September 7, 2010

Genangan Besar Pembawa Rezeki




Belakangan ini entah karena apa langit begitu labil. Kadang panas terik luar biasa, kadang menurunkan hujan yang begitu deras turun tiba-tiba. Kelabilan langit ini mungkin merugikan banyak diantara kita karena rencananya yang terpaksa tertunda karena terhalang oleh hujan tiba-tiba. Tapi di penghujung ramadhan ini, kelabilan langit tadi, justru malah membawa berkah bagi beberapa orang. Termasuk diantaranya beberapa anak luar biasa yang saya sebut Anak Genangan Besar Labil alias AGB Labil. Nama yang sangat dipaksakan memang, tapi ada alasan dibalik penamaan memaksa tersebut.

Jadi begini ceritanya..

Kemarin disaat saya sedang bermain-main di dunia maya, langit yang sedang labil menurunkan hujan deras tiba-tiba. Jadilah saya terjebak tidak bisa pulang karena hujan deras tersebut. Maka saya teruskan bermain. Dua jam berlalu dan hujan tidak juga mereda, saya putuskan untuk berhenti bermain karena memang sudah tidak ada yang bisa dimainkan. Dan disaat saya keluar dari warnetnya, air berwarna coklat seperti ovaltine sudah menggenangi jalanan. Kedalamannya sekitar 50-70 cm. Semacam banjir, tapi bukan banjir. Karena air berwarna coklat ovaltine itu hanya menggenangi jalan sepanjang kira-kira 500 meter. Kondisinya seperti ini.

Mas - mas Menembus Genangan Dengan Payung Pinknya



Tapi yang menarik bukan itu. Melainkan sekelompok anak yang “bermain sambil bekerja” di genangan besar itu. Maksudnya apa bermain sambil bekerja ?

Jadi begini ceritanya..

Yang digenangi sama genangan besar itu kan jalanan, dan yang namanya jalanan kan dilewati kendaraan, dan diantara kendaraan yang lewat itu kan ada sepeda motor. Nahh si sepeda motor inilah yang jadi objek “bermain sambil bekerja” si AGB labil itu. Gimana bisa? Yahh biarpun sepeda motor sering disebut sebagai “bebek”, tetap aja mereka ga bisa ngapung dengan damai kaya bebek aslinya. Dan karena ga bisa ngapung, mereka terpaksa harus menembus genangan besar tadi dengan berjalan seperti biasanya. Roda menempel di aspal. Ga jauh dari roda ada knalpot. Si knalpot inilah yang jadi sumber masalah. Posisi knalpot cuma sekitar 30cm dari aspal. Kedalaman air tadi 50-70 cm. Berarti kanlpotnya tenggelam. Nahh, Karena knalpot itu bolong, air jadi bisa masuk. Karena air masuk, mesin jadi basah, karena mesin basah, motornya mogok. Karena motor mogok, AGB Labil dapet mainan sekaligus uang.

Lagi Mendorong


Kondisinya bisa dilihat di foto itu. Salah seorang AGB labil tampak tengah mendorong sebuah “bebek” yang tidak bisa berenang. Dia dengan senang hati mendorong motor itu. Kan enak hujan-hujanan berolahraga dengan mendorong motor. Otot jadi ga kaku, adrenalin terpacu, badan hangat, jadi ga kedinginan. Lebih enak lagi, setelah mendrorong sekaligus berolahraga dan bermain tadi, mereka dihadiahi uang 5 ribu rupiah sama si pengendara motor. Itulah yang saya maksud bermain sambil bekerja.

Proses Pembayaran


Si AGB labil diatas ga sendirian, ada banyak temennya disana, kadang mereka bekerja tim malah. Terus mereka menerapkan profit sharing tapi dengan tambahan hukum rimba. Kenapa? Kan mereka dapet uang 5 ribu tuh. Nahh di tim mereka kan ada yang sudah hampir remaja, ada yang masih ingusan. Yang sudah hampir remaja itu dapat bagian lebih banyak dari yang ingusan. Yang hampir remaja 3 ribu, yang ingusan masing-masing seribu (kasus yang ini satu tim 3 orang). Karena masih ingusan, maka gabisa ngelawan. Jadinya pasrah aja sambil misuh-misuh dalam hati deh.

Teamwork


Tapi ga selalu mereka bisa bermain sambil bekerja. Kadang ada juga yang menolak untuk dibantu didorongin motornya. Buat anak genangan besar itu sih ga masalah. Masih banyak motor yang lain mereka pikir. 

Yang lebih menarik lagi adalah cara mereka mengisi waktu luang disaat sedang sepi pengunjung. Ada beragam cara, mulai dari main smackdown air, berenang gaya bebas, menggandul di mobil box, sampai yang paling menarik menurut saya adalah keramas. Mereka benar-benar kreatif memanfaatkan kesempatan. Keramas berbilas air hujan (yang saat itu kebetulan cukup deras), hal yang menarik untuk dicoba. Biarpun aktif bermain di genangan, tapi kesehatan rambut adalah satu hal yang harus tetap mereka jaga. Percuma pakai baju baru, kalau selama menggunakannya, terus menggaruk kepala. Gagal keren jadinya.

Gandul Di Mobil Box

AGB Keramas


Coba bayangkan, kemarin tuh hujannya sekitar 2 jam. Selama 2 jam tadi berapa banyak motor yang lewat, kalikan 5 ribu rupiah. Hasilnya? Lumayan. Selain dari mendorng motor, ada juga pengashilan tambahan yang didaptkan dari membelikan rokok orang-orang dewasa yang takut hujan. Tapi tentu saja dengan pendapatan dan fun yang tidak sebanding dengan mendorong motor. Ada juga yang menjadi pak polantas dadakan yang mengatur salah satu persimpangan areal genangan besar tersebut. Hasilnya? Juga lumayan. Tapi biarpun hanya Lumayan, mereka tetap terlihat sangat fun dalam menjalankan. Itulah berkah ramadhan yang disampaikan melalui labilitas langit tadi.

Oiya! Mengenai nama Anak Genangan Besar Labil alias AGB labil, saya menamai mereka begitu, karena mereka Anak-anak, mereka bermain dan bekerja di Genangan Besar. Dan genangan besar itu ada karena hujan yang turun dari langit yang sedang Labil. Jadilah mereka Anak Genangan Besar Labil. Memaksa? Tentu saja. Tapi apalah arti sebuah nama. Hahaha!




*note : maaf fotonya jelek, photonya cuma pake handphone. Difotonya dari jauh sambil neduh, karena hujannnya deras. jadinya gitu deh.