Thursday, May 25, 2017

Ahok dan Megan Fox

2 Tahun penjara, 2 Sejoli, 2 Tahun sisa jabatan. Wait? Bukannya sisa jabatannya berakhir bulan oktober ini? Yes for him, but I’m talking about the other guy. Yep! In case you haven’t been able to put the two and two together, 2 tahun lagi akan ada pilpres, dan jika pemenjaraan ini berlanjut, guess who’s gonna come out as hero in two years? As someone who’s done absolution, yes, he’s the man of the hour. The one and only Ahok. My guess is he’ll reassemble with his true partner in crime, our dear President, Mr. Jokowi. Together they’ll fight for the next presidential election. Bro to Bro like that old times when they fought for Jakarta.

I know right, where’s this coming from? Super skenario konspirasi festival drama kancah perpolitikan bangsa dan negara ‘bet! Well, what can I say, I am both (self-acclaimed) Director and Architect, I’m no stranger to seeing the bigger picture, imagine the outcome of a full scenario or making one for that matters, and believe me guys, if anything, it’s just getting started.

Ibarat mata, Ahok ini Pupilnya. Item bulet ditengah. Sedangkan semua “aksi damai dan simpatik” baik yang pro maupun kontra, tulisan, update-an status, meme, kontroversi dan nasi bungkus yang beredar karenanya, ibarat Iris yang ribet, ruwet, dan mbuntet yang kemudian membentuk warna mata itu sendiri. Yows, Ahok pupil, sisane iris, Njuk Ngopo!?

Boosss… Mata Bos! M A T A. Iluminati! Mata, kontroversi, konspirasi, the all seeing Eye! Kesimpulannya ini semua bagian dari rencana iluminati! Dan nasi bungkus itu semua disponsori oleh kafir, yahudi, amerika! Booomm!! Mind blown!

Dari Mata turun Ke Hidung | Sumber

Buat yang belum tahu, itu namanya cocoklogi. Prinsip dasar yang dijadikan modal terbesar untuk pembuatan segala hoax dan penggiringan opini yang sayangnya sering dimakan mentah mentah sama mereka yang sudah terbutakan baik oleh cinta maupun benci terhadap sesuatu. Dalam kasus Ahok ini misalnya, prinsip ini jamak digunakan kanal kanal opini macem katakita, seword, jonru, yang sebenernya jelas keberpihakan dan kepentingannya. Kanal kanal yang sebenernya lagi cari duit, tapi kerap kali dipercaya dengan mudahnya, dishare, diamini, dilike dan diketik reg spasi. Bagi saya, kanal kanal kompor meleduk macam ini harusnya sudah ditinggalkan dari jaman nenek masih remaja dahulu, selayaknya juga sinetron dan semua drama drama india yang bikin otak alus mulus dan kencang seperti diolesi krim anti-aging. So the question is, why haven’t you?

Balik ke masalah Ahok dan penahanannya. Ada berbagai aksi “damai-simpatik” yang mengiringi perjalanannya, dari yang berjilid-jilid, bakar lilin, karangan bunga sampe nginep depan cipinang, semua ada. Pertanyaan saya, ngaruh ga sih? Saya pribadi gak paham apa sebenernya esensi dari semua aksi simbolik ini. Kabeh mung gawe rame tok, esensinya mbuh. Ujung-ujungnya saling nyinyir. Seriusan deh, ngabis-ngabisin sumber daya.

Buat yang pro Ahok, perjuangkan apa yang Ahok perjuangan. Anti Korupsi, birokrasi bersih, keadilan sosial, jangan sampe karena Ahok udah gak menjabat lagi, birokrasi yang udah mulai membaik jadi busuk lagi. Saya yakin yang anti Ahok juga pengen ini terjadi. Kecuali emang yang emang dasarnya bangke aja yang merayakan Ahok yang bukan lagi akan gak menjabat tapi lantas dibui supaya bisa bebas korupsi dan mager-mageran berbayar dan berfaslitas.

Buat yang anti Ahok dengan dasar dia sudah “menistakan/menodai Agama”, lakukan segala hal yang bisa bikin nama Agama jadi semakin baik. Buat orang percaya bahwa Islam yang kalian “bela” dalam berjilid-jilid aksi itu memang indah, damai, toleran, dan baik bukan hanya bagi pemeluknya, tapi buat seluruh alam semesta sesuai yang ditakdirkan padanya. Lagian apa sih frase Penodaan Agama ini? Agama apapun akan tetap agung akan tetap indah dan bersih betapapun orang apalagi yang gak mengerti akannya berusaha mencerca dan menjatuhkan keridibilitasnya. Kalo ada yang akan terpengaruh akan segala usaha menistakan ini, yaa Cuma penganutnya saja. Agama dan Tuhan akan tetap Agung. Di Islam sendiri sudah diajarkan ko, Allah akan tetap Agung dan Maha Segalanya meskipun semua orang berhenti sholat. 

True Love Knows no Difference

Saya sendiri gak percaya dengan Demo bela agama ini. Saya gak merasa terpanggil dan terwakili dan gak merasa Agama saya terbela dengan Demo yang dihiasi sama berbagai hal baik seperti bagi-bagi makanan buat para mujahid, sholat subuh berjamaah, tilawah, dzikir dan sholawat masal, tapi juga dinodai dengan spanduk-spanduk dan hujatan kasar dan asimpatik macam babi, bakar, bunuh, gantung dan segala rupanya. Jadi ketika kalian demo terkait kasus penistaan agama, yang sedang menista dan menodai agama kalian juga ada di demo itu. Dan kalian biarkan saja bukan? Padahal kalian ada di situ. Belum lagi kalo bicara jelas ada kelompok tertentu yang jelas menerima benefit dari aksi aksi ini melebihi umat Islam sendiri. Yaa kalian boleh denial, tapi faktanya memang ada. You just refuse to see, and when you do, you refuse to acknowledge.

Kemarin baru ada bom-bom yang mengatasnamakan Islam. Yang di kampong melayu, yang di konser Ariana Grande, dan yang mungkin udah jadi rutinitas di negara konflik macem Syiria. Buat saya, yang macam ini lebih melukai perasaan saya sebagai seorang muslim. Sama halnya juga buat orang-orang yang suka bubarin acara ini itu atas nama Islam, baik yang dibubarin acara agama lain, ataupun acara agama Islam, atau bahkan acara yang ga ada urusannya sama agama macam festival makanan yang kebetulan memang menu utamanya babi. Udah aja kalo gak makan babi yaudah gausah dateng. Kalo kalian curiga ini sebagai bentuk pendangkalan aqidah, yang perlu dicek yaa aqidah kalian. Gak ada ceritanya Islam ngajarin kekerasan. Dan definisi kekerasan gak sebatas berupa pemukulan, bom bunuh diri, penembakan, dan hal lain yang sifatnya physical, tapi juga kekerasan dalam bentuk verbal dan tulisan macem hate speech. Jadi kalo kalian mau melakukan hal yang sifatnya membela agama, pastiin dulu yang kalian lakukan gak melanggar ajaran agama itu sendiri.

Bagi saya, kalo memang mau membela agama, caranya lebih gampang. Jadilah pemeluk agama yang baik. Bagi diri sendiri dan bagi orang-orang disekitar. Mulai dari yang terdekat saja. Dan baik yang saya maksud lebih berarti ke bermanfaat dibanding baik as in, ramah tamah, tidak sombong dan rajin menabung. Kamu bisa kasih apa sih ke lingkungan tempat tinggal kamu? Ke kota kamu, ke negara kamu, ke bumi tempat kamu berpijak? Rahmat apa yang bisa kamu kasih? Bayangin deh, kalo setiap orang yang dateng demo nanem pohon satu aja, udah ratusan ribu pohon baru ketanem. Jadi oksigen. Jadi penyejuk. Jelas bermanfaat. Apalagi kalo berbuah. Atau lebih simple, patungan seribu. Udah jadi berapa banyak tuh uangnya? Bantu sodara sodara di pedalaman yang perlu jalan yang bagus, perlu jembatan, perlu sekolah yang atapnya gak bobrok. Esensial bukan? Timbang kalian demo dan malah bikin macet. Nyusahin orang lain.

Berlaku juga buat yang bakar lilin, itu sampah lilin siapa yang akhirnya beresin? Itu lilin kebakar jadi apa? Jadi asap tok. Bayangin kalo sumber daya untuk demo lilin ini dikumpulin aja buat danain riset bocah pohon kedondong. Atau buat bayar app developer atau hacker buat bikin aplikasi atau spyware control birokrasi biar lebih bersih seperti yang dicita-citakan Ahok. Esensial bukan? Mumpung masih musim hack-hack-an, udah aja atuh sisan.

Gantengers | Sumber

Kalo ada value dari Ahok yang bisa dicontoh baik oleh yang Pro maupun Anti, adalah dia orang yang praktikal. Dari apa yang saya lihat dia gak peduli dengan apa yang terlihat, dia gak percaya simbol simbol dan pesan moral yang terkandung di dalamnya, he believes in action, values and benefits that comes with it.

Sekali lagi saya tekankan, apa yang diperjuangkan Ahok utamanya adalah Anti Korupsi, Birokrasi Bersih dan Keadilan Sosial. Hal-hal baik yang saya yakin juga diinginkan baik bahkan oleh yang Anti padanya. Santer isu beredar bahwa sekarang negara sedang berusaha dipecah belah. Isu ini dan apa yang diperjuangkan oleh Ahok, adalah apa yang seharusnya menjadi concern kita bersama sekarang. Yang seharusnya menjadi lawan bagi anti ahok bukanlah orang yang pro ahok. Berlaku sebaliknya, musuh orang yang pro ahok bukanlah yang anti ahok. Musuh kita semua sama, orang yang sedang berusaha memecah belah bangsa, koruptor, birokrat yang malas dan oportunis, sinetron india, dan satu yang paling utama. Kebodohan! 

Practical Man is Batman

So let’s be smart guys! I know we can. Mari menjadi bangsa yang cerdas yang bisa membedakan mana kawan mana lawan, mana yang esensial dan mana yang hanya membuang buang energi, mana yang bisa membuat kehidupan yang lebih baik bagi sesama manusia beserta seluruh elemen alam semesta.

Tuhan menciptkan kita dengan segala perbedaan dan keberagaman bukan untuk saling hujat dan merasa lebih baik satu sama lain, tapi untuk saling belajar dan memperkaya diri kita menjadi lebih baik dari saling mempelajari perbedaan yang ada. Tuhan juga memberikan kita sebagai warga negara Indonesia alam semesta yang kaya beserta keindahan dan kedamaian yang menyertainya.  Tugas kita, menjaga dan melestarikannya.

Peace comes with a high price, and only together, we can afford it. Nama saya Hendro Prasetyo, saya seorang Muslim, saya warga negara Indonesia, atas nama keduanya, saya mengajak kita semua untuk menjadi lebih cerdas, lebih kritis, dan lebih legowo. Salam Damai! Hidup Megan Fox!